MAKALAH BIDANG DAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING




BIDANG DAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Pengantar Bimbingan Dan Konseling
Dosen Pengampu: Dra.Mariatul Kibtiyah, M.Pd.











Disusun Oleh:

Ahmad Kharir
Mahmudah
Misbakhul Khoir
(1401016092)
(1401016090)
(1401016091)






FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016


BIDANG DAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Ahmad Kharir (1401016092)
Mahmudah (1401016090)
Misbakhul Khoir (1401016091)
Abstract:
Of this paper will be elaborated on guidance and counseling were more specific in the field and the services to be provided to the learner and student, implementation and support services are counseling seeks to help students discover their personal, in terms of strengths and weaknesses to know him, and receive him as positive and dynamic as the capital of further self-development. Guidance also helps the students to get to know more in the surrounding environment and receive the positiv and dynamic.
Abstrak:
Dari makalah ini akan diuraikan tentang bimbingan dan konseling yang lebih spesifik di bagian bidang dan layanan yang akan diberikan kepada siswa- siswi, penyelenggaraan dan bantuan pelayanan bimbingan konseling adalah berupaya membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, serta menerima dirinya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan juga membantu siswa untuk lebih dalam mengenal lingkungan sekitar dan menerima secara positiv dan dinamis.
Word key: bimbingan dan konseling,
I.         PENDAHULUAN
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling ialah mencapai tingkat perkembangan yang optimal bagi setiap individu sesuai dengan kemampuannya untuk menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan zaman, berkembang pula konsepsi bimbingan dan konseling sehingga tujuan bimbingan dan konseling pun mengalami perubahan,dari yang sederhana sampai ke yang lebih komprehensif.
Di situ, terlihat jelas bahwa tujuan umum bimbingan dan konseling adalah membantu perkembangan kepribadian seoptimal mungkin. Dalam memberikan bantuan tersebut, konselor harus mempertimbangan kemampuan dasar dan bakat individu, latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi, serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungan.
Jenis masalah individu yang terkait dengan objek bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan, tidak semata-mata belajar, dalam arti penumpukan pengetahuan dari kegiatan intruksional. Dalam proses belajar, siswa menghadapi pula situasi-situasi yang bersangkutan dengan kehidupan pribadinya dan pergaulan sosialnya. Pada segi lain, siswa, disadari atau tidak, memasuki suatu sekolah dengan tujuan-tujuan yang bersangkutan dengan masa depan, yaitu pekerjaan atau karir.
Di dalam pengulasan kali ini, pemakalah ingin mengulas tentang berbagai jenis bidang dan layanan yang menaungi bimbingan dan konseling bagi siswa
II.      PEMBAHASAN
Untuk mencapai tujuan tersebut, bidang bimbingan mencakup seluruh upaya bantuan yang meliputi bidang bimbingan karier, bimbingan akademik, dan bimbingan pribadi-sosial.
1.        Bimbingan Karier
Bimbingan karie ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dan memilih lapangan pekerjaan atau jabatan profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. (W.S. Winkel,1997: 139).[1]
Dalam bidang bimbingan karier, membantu siswa merencanakan dan mengembangkan masa depan karier. Bidang ini dapat diperinci menjadi pokok berikut:

a.         Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
b.        Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang dikembangkan.
c.         Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
d.        Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.[2]
2.        Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat dalam memilih program study yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatau institusi pendidikan.[3]
Bidang ini dapat diperinci menjadi pokok-pokok berikut:
a.         Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya, mengerjakan tugas, mengembangkan ketrampilan, dan menjalani program penilaian.
b.        Pemantapan sistem belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok.
c.         Pemantapan penguasaan materi program belajar disekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
d.        Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan budaya yang ada dilingkungan sekitar, dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dari ketrampilan dan pengembangan diri.
e.         Orientasi belajar di perguruan tinggi.[4]
f.         Bantuan dalam hal membentuk berbagai kelompok belajar dan mengatur seluruh kegiatan belajar kelompok, supaya berjalan efisien dan efektif.[5]
3.        Bimbingan Pribadi- Sosial
Bimbingan pribadi- sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keaadaan batinya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusian dengan sesama di berbagai lingkungan (pergaulan sosial).[6]
Bidang ini dapat di rinci menjadi pokok-pokok berikut:
a.         Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.        Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diridan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif liar, dan produktif dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya dimasa depan.
c.         Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.
d.        Pemantapan kemampuan pengambilan keputusan.
e.         Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
f.         Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohani maupun jasmani.
g.        Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
h.        Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan isi pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif.
i.          Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial di rumah, di sekolah maupun dimasyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata kerama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, islam dan kebiasaan yang berlaku.
j.          Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya.
k.        Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaan secara dinamis dan bertanggung jawab.
l.          Orientasi tentang hidup berkeluarga.[7]

Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan yaitu peserta didik. Jenis layanan dan kegiatan tersebut perlu terselenggara sesuai dengan keempat bidang bimbingan yang telah diuraikan terdahulu. Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah diantaranya:
1.        Layanan Orientasi
Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik.
2.         Layanan Informasi
Layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) dalam menerima dan memahami informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan petimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
3.        Layanan Penempatan Dan Penyaluran
Layana bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan, atau program study, program pilihan, magang, kegiatan ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.
4.         Layanan Bimbingan Belajar (Pembelajaran)
Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya. Sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
5.         Layanan Konseling Perseorangan
Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik yang mendapat layanan langsung secara tatap muka dengan guru pembimbing/konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan.

6.        Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari bagi individual maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
7.        Layanan Konseling Kelompok
Layanan bimbingan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup, yang berdenyut, yang bergerak, yang berkembang, yang ditandai dengan adanya interaksi antar anggota sesama kelompok.[8]

III.   KESIMPULAN
Dari uaraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya bimbingan dan konseling perlu dijalankan sesuai proporsi dan tujuannya sehingga dapat menjadi pondasi awal bagi peserta didik yang baru menginjak lingkungan baru supaya mereka lebih bisa mengenal dan meneksplorasikan dirinya sesuai dengan bakat, intelektualitas sesuai tingakatannya.
Perana konselor pun berpengaruh besar terhadap perkembangan peserta didik, dengan menentukan keputusan sesuai keadaan, kemampuan setiap peserta didik. Agar pengambilan keputusan tidak salah, konselor harus menguasai bidang dan layanan bimbingan dan koseling.
Karena setiap manusia memiliki keunikan tersendiri dan tak mungkin sama dengan satu sama lainnya, perlu bimbingan dan layanan yang berbeda pula agar mereka merasa kemampuan mereka di hargai dengan baik, dengan mempertimbangkan dan mengenalkan keadaan lingkungan sekitar, peraturan adat istiadat sesuai norma-norma dan nilai-nilai yang di ajarkan agar mereka tidak melakukan penyimpangan sosial.


DAFTAR PUSTAKA
l  Ketut Sukardi, Dewa, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.
l  Winkel, W. S, dan Hastuti, Sri, Bimbingan Dan Konseling di Institusi Pendidikan, Yogyakarta: Madia Abadi, 2004.













[1] W.S. Winkel S.J., M.Sc., dan Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si.Bimbingan Dan Konseling di institusi Pendidikan,Yogyakarta, Media Abadi: 2004. Hal: 114.
[2] Drs. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Dan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta: 2008. Hal: 59.
[3] Op. Cit., Hal: 115.
[4] Op. Cit., Hal: 56.
[5] Op. Cit., Hal: 117.
[6] W.S. Winkel S.J., M.Sc., dan Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si.Bimbingan Dan Konseling di institusi Pendidikan,Yogyakarta, Media Abadi: 2004. Hal: 118.

[7] Drs. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Dan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta: 2008. Hal: 53-54.

[8] Drs. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Dan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta: 2008. Hal: 60-68.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH FUNGSI HADIST TERHADAP AL-QUR’AN

MAKALAH PERANAN AKAL DAN WAHYU MENURUT MUKTAZILAH DAN ASWAJA